Header Ads



  • Breaking News

    INFORMASI DIGITAL

     


    A.      Pengertian

    Perlu diketahui bahwa informasi digital tidak hanya dideskripsikan pada kata-kata dan angka. Apa pun yang dapat dilihat atau didengar dapat dijadikan media digital, sehingga informasi ini dapat mencakup musik, gambar bergerak , atau foto karya seni.


    Ciri-ciri yang perlu diperhatikan dari informasi digital adalah sebagai berikut :

    1.       Dapat Diproduksi Ulang.

    Tidak seperti buku fisik atau foto atau rekaman audio analog, objek informasi digital dapat disalin beberapa kali yang mana tanpa kehilangan atau mengurangi struktur atau kualitas informasi. Sebagai contoh sebuah berita pada surat kabar yang beredar di masyarakat tidak akan bisa diubah, sementara berita pada sebuah situs dapat diproduksi dan diterbitkan kembali.

    2.       Mudah dibagikan

    Karena informasi mudah disalin dan juga mudah didistribusikan dengan biaya rendah. Informasi digital dapat dibagikan dengan lebih mudah daripada semua jenis informasi analog di masa lalu seperti televisi, radio atau koran. Di dunia nyata, menyiarkan informasi memiliki biaya yang mahal dan masih memerlukan sarana dan komitmen tertentu. Sementara teknologi seperti email dan situs web memungkinkan penyiaran ke banyak orang dengan sangat mudah.

    3.       Fleksibel

    Berbagai jenis informasi yang berbeda dapat direpresentasikan secara digital seperti: gambar, film, teks, atau suara. Informasi digital bahkan dapat digunakan untuk mengontrol pergerakan di dunia fisik melalui aktuator yang dikontrol secara digital.

    4.       Mudah dimodifikasi

    Informasi digital dapat dengan mudah dimanipulasi. Artinya dalam memodifikasi sebuah media seperti gambar adalah hal yang mudah. Sebagai contoh dengan mengubah warna rambut dari hitam menjadi putih, menambahkan beberapa nada ke komposisi musik, atau menghapus dan menambahkan teks ke dokumen. Hal ini yang menjadikan informasi digital lebih mudah di modifikasi.

    Namun perlu kita ketahui bahwa informasi digital meskipun mampu menjadi alternatif dalam penyampaian sebuah informasi, kita harus tetap dalam aturan yang baik dan bijaksana dalam menyampaikan atau menerima informasi secara digital. Karena semua informasi di media digital sangat tidak terbatas dan kurang dari pengawasan maka harus mampu melakukan identifikasi informasi digital.

     

    B.      Identifikasi Informasi

    Digital Penting bagi kita untuk mengetahui tentang informasi digital, kita bisa melakukan identifikasi dari berbagai macam platform untuk mencari kebenaran atau validnya sebuah informasi yang diterima. Berikut ini adalah macam-macam platform yang perlu kita ketahui dan cara melakukan identifikasi informasi tersebut.

    1.       Pesan Elektronik (e-mail)

    Pesan yang masuk ke kotak e-mail secara tidak diundang dan tidak diketahui secara pasti pengirimnya perlu diidentifikasi agar terhindar dari bahayanya.

    2.       Informasi Melalui Pesan Pribadi

    Pesan yang masuk melalui aplikasi social media maupun chatting berupa SMS, Inbox, Direct Message

     


    C.     Keamanan Informasi Digital

    Keamanan informasi adalah praktik melindungi informasi dengan mengurangi risiko informasi. Hal ini biasanya melibatkan pencegahan atau pengurangan kemungkinan pihak asing yang berusaha mengakses data, atau penggunaan, pengungkapan, gangguan, penghapusan, modifikasi, inspeksi, perekaman, atau devaluasi informasi yang melanggar hukum . Sementara dengan melibatkan tindakan itu dengan mengurangi dampak buruk dari insiden tersebut. Informasi yang dilindungi dapat dalam bentuk apapun, misalnya elektronik atau fisik seperti dokumen penting atau bahkan beberapa pengetahuan.

    Hal ini sebagian besar dicapai melalui proses manajemen risiko yang terstruktur dengan melibatkan:

     

    Melakukan identifikasi informasi dan aset terkait, potensi-potensi ancaman, kerentanan pada data, dan dampak dari gangguan;

    1.       Melakukan evaluasi risiko.

    2.      Memutuskan bagaimana menangani kerentanan risiko yaitu dengan menghindari, mengurangi, membagi atau menerima dari informasi yang dibuat.

    3.       Merancang kontrol keamanan informasi yang sesuai dan menerapkannya.

    4.     Memantau kegiatan, membuat struktur keamanan informasi yang diperlukan untuk mengatasi setiap masalah, perubahan, dan peluang peningkatan ancaman dari asing.

    Untuk menstandarisasi aturan ini, kita memerlukan kolaborasi dengan akademisi dan profesional yang menawarkan terkait panduan, kebijakan, dan standar industri tentang kata sandi, perangkat lunak antivirus, firewall, perangkat lunak enkripsi , tanggung jawab hukum, kesadaran dan pelatihan tentang keamanan data, dan sebagainya.

     

    D.      Ancaman Keamanan Informasi Digital

    Ancaman Keamanan Informasi bisa banyak seperti serangan pada Perangkat Lunak atau Software, pencurian kekayaan intelektual, pencurian identitas, sabotase, dan pemerasan informasi. Ancaman dapat berupa apa saja yang dapat memanfaatkan kerentanan untuk membongkar keamanan dan biasanya mampu mengubah, menghapus, merusak informasi-informasi pribadi atau organisasi. Serangan pada perangkat lunak adalah teridentifikasinya dari Virus, Worms, Trojan Horses, dll. Mereka ini adalah perangkat lunak berbahaya yang meskipun memiliki perilaku yang berbeda namun mampu merusak perangkat lunak yang kita miliki.

     

    Ancaman-ancaman pada keamanan informasi pribadi atau organisasi ini adalah sebagai berikut:

    1.       Malware

    Malware adalah perangkat lunak yang sengaja dirancang untuk menyebabkan kerusakan pada komputer, server, pengguna, atau jaringan komputer. Namun tidak semata-mata kendala pada perangkat lunak dikarenakan malware, memerlukan identifikasi apakah kendala tersebut adalah malware atau sebuah bug pada perangkat lunak. Berbagai jenis malware termasuk virus komputer, worms, Trojan horses, ransomware, spyware, adware, rogue software, wiper and scareware.

    2.       Pencurian kekayaan intelektual

    Pencurian kekayaan intelektual ini dilakukan oleh orang lain dengan melanggar hak cipta atau hak paten dari informasi yang berlisensi, bahkan berani mengklaim hak milik. Hal ini sering sekali terjadi di informasi digital. Seringkali kita melihat konten video atau gambar dari pemilik resmi yang di repost oleh orang lain tanpa sepengetahuan bahkan persetujuan dari pemilik untuk mendapatkan keuntungan. Hal ini sudah melanggar hak cipta dan dapat ditindak oleh hukum.

    3.       Pencurian identitas

    Pencurian identitas adalah tindakan orang lain yang berusaha untuk mendapatkan informasi pribadi seseorang atau untuk mengakses informasi penting yang dimiliki seperti mengakses komputer pribadi atau akun media sosial dengan masuk ke akun targetnya.

    4.       Sabotase Situs

    Web Sebuah situs web yang dimiliki oleh seseorang atau organisasi dimana terdapat pihak asing yang disebut sebagai peretas (hacker) yang berupaya untuk mengambil data pusat, memodifikasi, bahkan menghancurkan situs web targetnya. Hal ini biasanya dilakukan agar penggemar atau pelanggan dari situs web tersebut menjadi hilang kepercayaannya. e. Pemerasan Informasi Pemerasan Informasi adalah tindakan orang lain yang berusaha mendapatkan informasi dari target kemudian disegel atau dikunci, sehingga pemiliknya tidak dapat membukanya. Kemudian untuk mendapat keuntungan pemilik diminta untuk membayar agar kunci tersebut kembali dibuka.

     

    E.      Kelemahan Informasi Digital

    Kita patut menyadari bahwa begitu pesatnya perkembangan informasi digital pada teknologi digital saat ini. Namun perlu diketahui bahwa informasi digital juga memiliki kelemahan dibandingkan informasi analog.

    Berikut ini adalah kelemahan dari informasi digital.

    1.       Keamanan Data

    Tidak menutup kemungkinan bahwa ketika kita membuat informasi digital tentunya akan disimpan secara digital pula, sehingga data yang kita miliki jika kita lengah atau jika sebuah organisasi memiliki sistem jaringan yang lemah maka kebocoran data akan berpotensi terjadi.

    2.       Kejahatan dan Terorisme

    Internet adalah wilayah yang rentan bagi kekuatan jahat untuk beroperasi, berkat sifat internasionalnya, skalanya yang begitu luas, dan menjadi relatif untuk dapat dinikmati penggunanya. Contohnya: 1) Teroris menggunakan media sosial untuk mempromosikan diri mereka sendiri dan mendorong orang lain dengan menghasut agar mengikutinya; 2) Pengedar narkoba menggunakan deep web untuk berdagang;

    3.       Masalah Privasi

    Menjadi jauh lebih sulit untuk memiliki privasi pribadi di dunia digital dan itu sangat rentan akan bahaya data pribadi Anda ketika dicuri bahkan dijual. Misalnya, setiap orang memiliki kemampuan untuk mengambil foto dan rekaman video di ponsel mereka, lalu memposting ulang secara online.

    4.       Pemutusan Hubungan Sosial

    Terdapat kecenderungan yang meningkat bagi seseorang untuk bersosialisasi dan berkomunikasi melalui perangkat digital daripada melalui kontak kehidupan nyata. Ini dapat dengan mudah menyebabkan putusnya hubungan dan terisolasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa kurangnya kontak kehidupan nyata menyebabkan depresi dan bentuk lain dari penyakit mental pada banyak orang

    5.       Plagiarisme dan Hak Cipta

    Plagiarisme adalah kegiatan dalam menyajikan karya atau ide orang lain sebagai milik sendiri, dengan atau tanpa persetujuan pencipta atau creator, dengan memasukkannya ke dalam karya Anda tanpa pengakuan penuh. Semua materi yang diterbitkan dan tidak diterbitkan, baik dalam bentuk manuskrip, cetak atau elektronik. Plagiarisme mungkin bisa saja dilakukan dengan sengaja atau, tidak disengaja, atau sembrono.. Secara singkat, plagiat adalah pencurian hak cipta milik orang lain. Cara terbaik untuk menghindari plagiarisme adalah dengan mempelajari dan menerapkan prinsipprinsip praktik akademik yang baik. Menghindari plagiarisme bukan hanya soal memastikan semua referensi yang Anda kutip adalah benar atau valid, dengan mengubah atau memodifikasi kata-kata yang cukup sehingga proses pemeriksaan tidak akan memperhatikan parafrase yang Anda lakukan. Perlu diketahui tidak melakukan plagiarisme adalah gambaran kreativitas dan keterampilan yang otentik dari kemampuan yang Anda miliki.

    6.       Ketergantungan yang Berlebihan

    Ketergantungan pada ponsel, komputer, dan gadget digital lainnya telah menjadi hal biasa bahkan menjadi rutinitas harian dan melupakan kegiatan lainnya. Banyak orang memiliki semua informasi kontak, foto, teks, dan informasi pribadi lainnya di ponsel mereka. Jika mereka kehilangannya, atau gadgetnya rusak atau kehabisan daya, maka ada bisa jadi orang tersebut merasa gelihat, bahkan berani melakukan tindakan kriminal.

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728